Minggu, 07 Maret 2010
Terlambat untuk jujur
Terlambat Untuk JujurRiriiiisssssssssssss.....heii...hello...auo..uoooo...teriakan tarzan super dasyat membuyarkan lamunanku. Tiba-tiba aja Wina udah berada dihadapan, kamu itu ngelamun atau pingsan sich..?? omelnya sebel,dari tadi dipanggil bengong aja.Ah masa..perasaan dari tadi ndak ada suara apa-apa.Yeee....gimana mo denger kalau raga lo aja yang disini sementara jiwa lo ada di dunia antah berantah..udah ketauan ngelamun aja masih ngeles.ngelamunin apa cihhh..sampe segitunya..??.Udah ah ndak penting,yang penting sekarang ngapain lo pagi-pagi udah nongol dikamarku,ni kan hari libur ??. Yach..kebanyakan ngayal sich jadi lupa dech,hari ini kan kita ada diskusi mingguan,udah gih cepetan mandi ntar telat lagi.Sttt..stt..ris..riris,lo jangan ngayal mulu dong,tuh kakak pemateri lagi nanyain lo tuch.nanyain apaan..??katanya lo ada masalah apa,bisik Wina lagi.cepetan jawab Ris..dia nungguin jawaban lo.Ah..eh..enggg..gak ada masalah kok kak.Spontan peserta diskusi melirik kearah Riris.Wina cuma senyam-senyum melihat Riris yang habis dikerjainnya..hehehe..emang enak dikerjain..makanya jangan ngelamun terus.Diskusi telah usai,Riris sekarang udah kembali berada dikamarnya,ajakan Wina untuk jalan-jalan ke mall ditolaknya mentah-mentah.Pengenya dirumah aja,malas mau ngapa-ngapain.Gara-gara perkataan Edi yang ditemuinya seminggu yang lalu Riris jadi uring-uringan,ngelamun terus.Waktu itu Riris lagi menghadiri kongres mahasiswa se Indonesia di Sulawesi,tanpa sengaja dia ketemu Edi disana.Edi teman seorganisasinya yang berasal dari daerah Rantau Parapat.Dengan logat bataknya yang khas Edi berkata pada Riris,”tega kali la kau Ris sama kawan awak..gara-gara kau si Irwan patah hati,sampai-sampai sakit kuning dia.Kalau kau tak ada hati sama dia janganla kau kasi harapan,kawan awak.Udah kubilang sama dia kalau kau tu udah ada pacar,kawan kita juga..tak mau dengar dia,terakhir patah hati…saketla dia.asal tau kau Ris,dia tu takut kali ma perempuan,tak pernah dia punya cewek,pas jumpa kau itulah dia langsung jatuh cinta”.Perkataan itulah yang sekarang selalu terngiang-ngiang,ah..bodohnya aku gumam Riris perih.mengapa saat itu dia tak mau jujur dengan perasaannya sendiri.mengapa dia enggak ngerti waktu Irwan bilang bahwa dia sedang pd-kt dengan seorang cewek yang berdomisili di medan.Irwan,lelaki itu dikenalnya di Jakarta pada saat ada kegiatan organisasi kampus yang mengharuskannya kesana.Dalam sebuah forum diskusi,Irwan saat itu duduk disampingnya,sambil mendengarkan artis Nurul Arifin yang menjadi pembicara sesekali mereka ngobrol.Semua mengalir begitu aja,sampai kembali ke Medan pun mereka masih tetap berkomunikasi melalui ponsel.Ris masih ingat saat itu setiap hari Irwan selalu menelponnya,pagi,siang,sore,malam selalu aja ada sms yang penuh perhatian darinya.Jujur saat itu Ris punya perasaan yang beda,terlebih lagi hubungannya dengan Andri juga sedang di ujung tanduk.Andri ketauan selingkuh,tapi Ris tak bias memutuskannya karena Andri selalu mengancam akan bunuh diri.Andri yang juga kenal dengan Irwan juga pernah bilang kalau Irwan pernah menelponnya nanyain tentang Riris,tapi Ris tak pernah tanggapi karena dia piker itu hanya cara Andri untuk melarangnya berteman dengan Irwan.hingga akhirnya Irwan benar-benar menghilang,tak ada kabar berita lagi..bahkan dihubungi juga tak pernah dijawab.sekarang kenangan itu hadir lagi..ugh..betapa Riris merindukannya,suaranya,perhatiannya.Saat ini Riris udah sendiri,karena pada kenyataannya Andri berpaling dan pergi denngan pacar barunya.tapi Riris tak merasa begitu sedih,Ris malah senang bias terlepas dari orang seposif Andri.Sekarang yang dihatinya Cuma ada Irwan,entah benar atau tidak apa yang disampaikan Edi,tapi Ris tak bias bohong lagi bahwa sebenarnya dia tlah jatuh hati pada Irwan.Ris meraih hpnya,menekan beberapa angka dan haloo..asalammualaikum,waalaikum salam..jawab Riris gemetar..dengan Irwan ya..?? Iya benar,ini siapa ya?? Ini Riris bang,riris yang dimedan.tut..tut..tuuuuttt.hubungan telpon langsung diputus dari seberang sana.Riris terhenyak.terdiam sebentar dan kembali meraih hpnya.Bagaimanapun juga aku harus mengatakan ini,aku tak perduli dia punya perasaan yang sama atau tidak,aku tak peduli dibilang agresip,aku tak peduli ini terlambat atau tidak,yang pasti aku harus jujur gumam riris dalam hati.selesai mengetikkan sms itupun ia kirim ke Irwan.Selang beberapa menit sms Riris berbalas..”maaf Ris..sebelumnya terima kasih atas kejujuran Riris,sesungguhnya abang juga punya perasaan yang sama,tapi sebaiknya kita lupakan saja semua.Sudah terlambat Ris,besok pagi abang akan menikah dengan perempuan yang telah dijodohkan oleh orang tua abang,walaupun rasa cinta ini begitu dalam..tapi abang tak ingin mengecewakan dan membuat malu keluarga.salam saying..Irwan.Riris menagis sejadi-jadinya,tapi dalam hati dia bersyukur walaupun kisahnya tak berakhir dengan happy ending seperti di sinetron,tapi dia telah jujur,jujur pada hatinya dan jujur pada Irwan yach..walau dia terlambat untuk jujur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar